Berita Terbaru

Kruw KM Jungge-Mbojo

KOORDINATOR/MOTIVATOR: HM. Nasir Ali TATA LETAK: Joe Ningrat, KOORDINATOR LIPUTAN: Nas Andika, UNIT USAHA: Wukufatul Arafah, PENULIS/KONTRIBUTOR: Wukufatul, HM. Nasir, Awalul Khair, Shafiratul Islamiah,Abdul Hamid, Jufrin, KAMERAMEN: Nas Andika, STAFT IT: Irank Scripter, KONSULTAN/PEMBINA: Camat Wawo, Dishubkominfo Kabupaten Bima, Dishubkominfo Provinsi NTB

Selasa, 27 Januari 2015

Kelurahan Melayu terus Berbenah



JUNGGE MBOJO; Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota terus berbenah dalam berbagai bidang pembangunan. Namun, pembangunan drainase dan beberapa akses jalan, seperti jalan Yos Sudarso, jalan Lumba-Lumba, dan jalan Kepiting masih perlu ditata lebih baik lagi.

Masjid Nurul Yasin menghiasi penataan Kelurahan Melayu
Bahkan, perlu menambah ketinggian talut bibir sungai Melayu mulai dari Kelurahan Sarae hingga Melayu. Hal itu perlu dilakukan agar tidak tergenang air, terutama saat berpapasan banjir sungai dengan air laut pasang.

Lurah Melayu, Kamrin M, SSos, mengatakan, jumlah warga Kelurahan Melayu termasuk yang terpadat dengan 6.180 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 1.748 KK yang tersebar pada 17 RT, tujuh RW. Hanya saja, kelurahan ini memiliki kekhususan yakni merupakan muara akhir dari arus banjir di Kota Bima. Terkadang hujan di Kecamatan Raba banjirnya di Melayu.

“Kondisi seperti itu, kita berharap  Pemerintah Kota Bima perlu menambah ketinggian talud kanal sungai Melayu, selain pembenahan drainase dan akses tiga jalan itu,” ujarnya saat menyaksikan MTQ Melayu di masjid Nurul Yasin, Selasa (27/1).

Tantangan utama bagi Kelurahan Melayu, katanya, apabila banjir bertepatan dengan air pasang. Maka luapan air ke perkampungan warga relatif tinggi terutama pada beberapa Rukun Tetangga (RT), seperti di RT 09, RT 12, RT 14, 15, 16 hingga RT 17. Jika luapan ini terus menerus terjadi, seperti pada musim hujan ini, maka rentan dengan munculnya berbagai penyakit.

Oleh karena itu, katanya, menjadi skala prioritas yang diusulkan kepada Pemkot Bima. Selain program yang tak kalah pentingnya di Kelurahan Melayu adalah menjaga keamanan secara swakarsa. Artinya, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan sendiri.

Lingkungan Kelurahan Melayu kian mempesona
Tidak hanya itu, program memberantas kekumuhan lingkungan. Program ini jika tidak dimulai dari sekarang, maka penataan lingkungan ke depan pasti kumuh. “Karena setiap orang sembarangan saja membangun tanpa memerhatikan tata kelola lingkungan dengan baik. Akibatnya, beberapa tahun ke depan akan terlihat kumuh dan sulit menghindari dari tergenang air,” katanya.

Kelurahan Melayu juga, tuturnya, terus menyukseskan program program Pemerintah Kota Bima berkaitan dengan program Pembumian Al-Quran melalui program Magrib Mengaji. Syiar Islam melalui baca dan menulis Al Quran bagi generasi muda Islam penting agar kelah generasi siap menghadapi tantangan global.

“Jika anak-anak memiliki fondasi kuat mengenai nilai Al-Quran, maka kelak mereka siap menghadapi tantangan global melalui saringan nilai-nilai ajaran Islam. Apalagi, Melayu dikenal dengan syiar Islamnya,” katanya. (AJI)

Juara MTQ Melayu Berhadiah Umrah


Lurah Melayu di depan Arena MTQ Melayu (Foto Nasir)

 JUNGGE MBOJO; Ada kabar yang menggembirakan dari pelaksanaan Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota tahun ini. Apakah itu? Hadiah yang disediakan adalah berangkat umrah dan satu unit televisi bagi qari dan qariah, hafizh dan Hafizah yang meraih juara umum atau nilai tertinggi perseorangan.

Hadiah itu merupakan sumbangan dari warga Melayu yang sukses di luar daerah, H Dafid R Yasin. Bahkan, bagi peserta yang berhasil meraih hadiah umrah akan diberangkatkan bulan Maret 2015 setelah mengurus visa dan paspor di Kabupaten Sumbawa.

Ketua panitia MTQ Kelurahan Melayu, Sukarno, SH, mengatakan, ketika panitia membicarakan kegiatan MTQ yang digelar di masjid Nurul Yasin 25-28 Januari, beliau senang dan mengapresiasi syiar Islam itu dan mendukung panitia dengan menyiapkan satu paket hadiah yakni umrah dan televisi. “Kami dari panitia kaget dengan sebutan hadiah sebesar itu. Apalagi, MTQ ini merupakan tingkat Kelurahan tetapi beliau meyakinkan peserta yang berhasil siap diberangkatkan bulan Maret setelah pengurusan visa dan paspornya selesai,” ujarnya di arena MTQ masjid Nurul Yasin Melayu, Selasa (27/1).

Peserta MTQ saat tampil di mimbar tilawah (Foto Nasir)

Dia mengaku, orang Bima yang berhasil di luar daerah senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bernuansa Islam di daerahnya, termasuk syiar Islam melalui media MTQ dan mereka mau beramal. Hadiah Umrah ini, bukan saja memotivasi anak-anak di Kelurahan Melayu untuk mencintai Al-Quran, tetapi imbasnya juga pada kelurahan lain.


Apalagi, terangnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima memiliki program yang mulia yakni ‘Membumikan Al Quran’ dengan menggalakan program ‘Magrib Mengaji’. Tentu, panitia dapat memanfaatkan potensi warga Kota Bima yang sukses di luar Kota Bima. Bahkan, mereka senang jika diinformasikan. Terutama mendukung anak-anak yang menghafal (hafizh) Al-Quran.

Hal senada dikemukakan Lurah Melayu, Kamrin M, SSos. Dia mengapresiasi kesungguhan panitia dalam menggalang dana untuk menyukseskan MTQ Melayu. Bayangkan, hadiah utama adalah Umrah dan jika dinilai dengan uang sekitar Rp36 juta yang akan diterima oleh peserta yang meraih juara umum perseorangan. Selain dana bantuan Pemkot Bima senilai Rp30 juta untuk kegiatan MTQ dan hadiah bagi peserta yang berhasil meraih juara.

Peserta cabang Khat saat menyelesaikan khatnya (Foto Nasir)

“Kita ingin hadiah ini melebihi dari hadiah yang diperoleh cabang olah raga atau konteks dang dut, sehingga memotivasi qari dan qariah, hafizh dan hafizhah untuk mencintai Al-Quran dan mau mengamalkan ajaran Al Quran,” katanya.

Tentu saja, katanya, hadiah Umrah yang diberikan pendiri masjid Nurul Yasin Melayu itu, akan memotivasi anak-anak di Kelurahan Melayu untuk belajar Al-Quran, juga memotivasi juga bagi Kelurahan lain untuk mencari potensi putra daerah yang peduli syiar Islam. Pada MTQ kali ini, terangnya, partisipasi masyarakat cukup tinggi bergotong-royong mendukung syiar Islam melalui media MTQ. Buktinya, pengusaha terop membantu menyiapkan terop, kursi demi membantu kelancaran MTQ. (AJI)
 
Copyright © 2014 KM JUNGGE MBOJO
| B-11
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube