Berita Terbaru

Kruw KM Jungge-Mbojo

KOORDINATOR/MOTIVATOR: HM. Nasir Ali TATA LETAK: Joe Ningrat, KOORDINATOR LIPUTAN: Nas Andika, UNIT USAHA: Wukufatul Arafah, PENULIS/KONTRIBUTOR: Wukufatul, HM. Nasir, Awalul Khair, Shafiratul Islamiah,Abdul Hamid, Jufrin, KAMERAMEN: Nas Andika, STAFT IT: Irank Scripter, KONSULTAN/PEMBINA: Camat Wawo, Dishubkominfo Kabupaten Bima, Dishubkominfo Provinsi NTB

Jumat, 27 Juni 2014

Penyelenggara Pemilu Ikuti Bimtek di SMAN 1 Wawo



Ketua KPU Kabupaten Bima, Nur Susila, S.IP, MM saat Bimtek di SMAN 1 Wawo (Dok Nasir)
JUNGGE MBOJO.-Sebanyak 90 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wawo, Jumat (27/6), mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di SMAN 1 Wawo. Kegiatan itu dipandu  oleh Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nursusila.



Penyelenggara Pemilu, kata dia, hendaknya senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya. Mungkin honor yang diterima tidak sesuai harapan, tetapi mulailah dengan nawaitu  positif dalam mengemban tugas Negara.



Perlu diingat, katanya, dalam politik tidak ada yang abadi, tetapi yang ada adalah kepentingan. Oleh karena itu integritas penyelenggara harus dijaga. Jangan sampai terjadi seperti di Desa Bala Kecamatan Ambalawi, saksi membagi-bagikan suara dan KPPS membiarkan itu terjadi. Padahal, mereka itulah yang melaporkan kembali penyelenggara hingga wibawa KPU dipertaruhkan. Demikian jugga yang terjadi di Kecamatan lain ada kongkalikong penyelenggara dengan warga setempat.



“Mereka yang berbuat, mereka pulalah yang menggelar demo. Bahkan, melaporkan anggota KPPS ke pihak Panwaslu dan kepolisian. Ini semua haru menjadi pelajaran agar penyelenggara tetap menjaga integritas dan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab terhadap Negara,” katanya saat menyampaikan materi Bimtek di SMAN 1 Wawo, Jumat.



Peserta saat mengisi formulir C1 sertifikat hasil penghitungan suara di TPS (Dok Nasir)
Penyelenggara di Kecamatan Wawo, katanya, dinilai cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, meski diakui ada beberapa catatan untuk dijadikan evaluasi dalam kegiatan pemilu berikutnya. Untuk perekrutan KPPS, PPS dan PPK pada Pemilu Kepala Daerah Pilkada 2015 mendatang sangat ditentukan oleh kinerja yang diperlihatkan saat ini.“Saya minta bekerjalah sesuai aturan yang berlaku dan jangan pernah berani keluar dari aturan yang ada,” katanya.



Saat Bimteks peserta diberikan soal sekaligus simulasi pengisian formulir C1 PPWP untuk KPPS sekaligus mempresentasikan hasil yang ditulis. Terutama pengujian kebenaran hasil sertifikasi melalui cara pengisian formulir C1 PPWP Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang akan digelar 9 Juli mendatang. (Aji)

Selasa, 24 Juni 2014

Penyelenggara Pemilu Perempuan Dinilai lebih Jujur dan Teliti

Kapolres Bima saat memberikan sambutan dihadapan Komisioner KPU dan PPK se Kabupaten Bima di SDN Panda (24/6) (Dok Nasir)


JUNGGE MBOJO.-Pada Pemilu Legislatif 9 April lalu, ternyata penyelenggara Pemilu yang jujur dan lebih teliti dalam bekerja adalah perempuan. Buktinya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ambalawi yang dipimpin perempuan, ternyata pekerjaan mereka lebih baik dibandingkan dengan yang dipimpin laki-laki.  
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, Nur Susila, S,IP, MM, saat Bimbingan Teknik (Bimtek) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, di SDN Panda Kecamatan Palibelo, Senin (23/6).

Kata Susila, jika saja banyak perempuan yang mendaftar sebagai penyelenggara, maka dirinya akan banyak memilih mereka menjadi PPK, PPS, dan anggota KPPS. Kejujuran dan ketelitian mereka dalam bekerja patut diacungi jempol. Mereka tidak berani bermain curang. Apalagi, memiliki kepentingan dengan calon, dan lainnya.
“Terbukti hasil penilaian komisioner KPU Kabupaten Bima, kejujuran dan ketelitian penyelenggara perempuan jauh lebih baik lebih baik dibandingkan dengan laki-laki,” ujarnya dihadapan puluhan ketua dan anggota PPK pada Bimtek Pemilu Pilpres di Panda Palibelo, Senin.

Salah satu indikator, kata dia, adalah PPK Ambalawi yang dipimpin perempuan tidak banyak masalah dalam melaksanakan tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu, terutama saat pemungutan dan penghitungan suara. Mereka lebih teliti dalam penghitungan dan pengisian angka hasil Pemilu, sehingga KPU merasa terbantu untuk tidak memerbaiki hitungan itu karena sudah benar.
Oleh karena itu, diingatkan agar penyelenggara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang, selalu menjaga netralitas dan tidak mengotori ibadahnya dengan perbuatan yang melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku. Apalagi, Pilpres nanti digelar pada bulan Ramadhan.

Dia menjelaskan, nanti bulan Agustus tugas penyelenggara khususnya PPK dan PPS pada Pilpres akan berakhir, tetapi KPU akan merekrut lagi untuk Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Bima. Karena itu track record penyelenggara saat ini akan menentukan penilaian khusus dari komisioner KPU Kabupaten Bima.
“Kita harapkan pada Pilpres ini laksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai aturan yang berlaku. Jangan pernah mencoba-coba keluar dari aturan perundang-undangan yang ada,” katanya.

Undang-undang dan aturan KPU, katanya, merupakan kitab rujukan bagi penyelenggara dalam melaksanakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang. Usai Bimtek KPU menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS yang digelar di halaman SDN Panda. (Aji)

Selasa, 10 Juni 2014

KPU Kabupaten Bima Tetapkan DPT Pilpres


Empat komisioner KPU Kabupaten Bima saat menetapkan DPT Pilpres 2014 (Dok Nasir)

JUNGGE MBOJO.-Pada Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, Senin (9/6), menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Bima sebanyak 355.781 pemilih. Mereka terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 175.001 dan pemilih perempuan sebanyak 180.781 yang tersebar pada 191 desa dengan jumlah 660 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Penetapan itu dihadiri empat komisioner KPU masing-masing Zuriati, SP, Drs Muhammad Taufik, Muhammad Waru, SH, MH, dan Yuddi Chandra Nan Arif, SH, MH.  Ketua KPU Kabupaten Bima, Nur Susila, S.IP absen karena yang bersangkutan sedang menghadapi persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) berkaitan dengan gugatan beberapa Caleg partai politik peserta Pemilu Legislatif 9 April lalu.
Komisioner KPU Kabupaten Bima, Zuriati, SP, mengatakan, penetapan DPT itu  adalah bagian dari tahapan masa perbaikan yang dilakukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Untuk masa perbaikan di tingkat PPS dilakukan sejak 27 Mei hingga 2 Juni, sedangkan di tingkat PPK rekap DPT dilakukan 5-6 Juni. Sementara di tingkat KPU 7-9 Juni.
“Untuk melakukan penetapan DPT kita ambil jatah waktu terakhir 9 Juni dan selanjutnya dilakukan penetapan DPT di tingkat KPU Provinsi NTB 10-12 Juni,” ujarnya usai penetapan DPT di kantor KPU Kabupaten Bima, Senin.
DPT itu, kata dia, merupakan rangkaian proses pemutakhiran data pemilih. Rinciannya adalah Kecamatan Tambora sebanyak 5.737 pemilih, Kecamatan Sanggar (9.613), Bolo (36.026), Madapangga (23.827), Donggo (13.286). Kecamatan Soromandi (12.488) pemilih, Ambalawi (15.451), Wera (22.670).
Kecamatan Sape, katanya, sebanyak 41.943 pemilih, Lambu (27.200), Belo (20.804), Palibelo (19.453), Kecamatan Wawo (12.982) pemilih, Lambitu (3.982), Langgudu (20.953), Kecamatan Woha (35.229 pemilih, Kecamatan Monta (26.892) dan Parado (7.245) pemilih.
“Jadi jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT sebanyak 355.781 pemilih yang tersebar pada 191 desa dan 660 TPS,” katanya.
Ketua Panwaslu Kabupaten Bima, Sukarman, SH, mengingatkan, jika beberapa PPS dan PPK yang melakukan perbaikan data dan berbeda dengan yang diserahkan ke Panwascam dan Panwaslu, maka data yang diperbaiki itu hendaknya dibuatkan berita acaranya untuk mengetahui riwayat perubahan itu.
“Ini penting sebagai landasan hukum bagi penyelenggara ketika sengketa Pilpres di MK nanti,” tegasnya saat rapat penetapan DPT Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di KPU Kabupaten Bima, Senin.
Pada hari Sabtu (7/6) lalu, katanya, Panwaslu sudah melakukan singkronisasi data pemilih dengan PPS dan PPK, baik yang berkaitan dengan data ganda, pemilih yang sudah mati, pemilih yang pindah pemilih, dan lainnya. Ini dilakukan agar mengurangi tingkat kesalahan data, sehingga data KPU dan Panwaslu sama-sama akurat dan valid. (Aji)

Minggu, 08 Juni 2014

Tradisi Daerah Bima Memuliakan Kaum Wanita

Inilah salah satu bentuk tradisi adat Bima dalam menghargai dan memuliakan kaumhawa (dok nasir)
JUNGGE MBOJO.-Nikah adalah salah satu Syari’at Islam yang dijunjung tinggi oleh Rasul Muhammad SAW hingga umat akhir zaman. Hanya dengan syiar inilah Islam mengangkat dan memuliakan derajat kaum hawa dari kumpul kebo dan perzinahan.

Syiar ini juga menegaskan pentingnya kejelasan mengenai keturunan (nasab) yang sah yang terbentuk dari sebuah prosesi akat nikah. Serah terima (ijab dan Kabul) dari wali nikah kepada seorang pengantin pria merupakan ikatan yang kuat dari Allah (Misaaqan Ghalizha).

Calon pengantin penuh bahagia menuju prosesi adat kapanca yang dihiasi Jungge Mbojo (dok nasir)

Atas ikatan yang kuat inilah sepasang suami istri mulai membina mahligai rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Tentu dalam naungan barakah Allah.

Dalam ikatan itu pula Allah mengingatkan umatnya agar senantiasa berlaku baik. Istri adalah pakaian bagi suami dan sebaliknya suami adalah pakaian bagi istri. Fungsi pakaian adalah menutupi. Artinya, pasangan suami-istri saling menutupi kekurangan masing-masing dan tidak saling membuka aib satu dengan lainnya. Sebaik-baik pakaian adalah taqwa.

Calon pengantin diapit oleh ibu dan calon mertua. Prosesi itu diiringi kesenian marawis (dok nasir)
Oleh karena itu, hendaknya pasangan suami istri memulai mengayungi bahtera rumah tangga dengan membaca bismillah dan menyukuri bahwa pasangan suami istri itu merupakan karunia dari Allah. Tentu saja ketaatan kepada Allah merupakan syarat mutlah untuk meraih mahligai rumah tangga yang barakah, syakinah, mawadah, warahmah. (Aji)

Kamis, 05 Juni 2014

Kelurahan Dodu Harap Bisa Ketuk Pintu Istana

Ketua tim penilai saat menyaksikan hasil produksi telur asin olahan warga Dodu (Dok Nasir)
Jungge Mbojo.-Meraih juara dalam lomba kelurahan bukanlah tujuan utama, tetapi jika Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur sebagai duta Kota Bima dalam lomba Kelurahan Terintegrasi tingkat Provinsi NTB, dipercaya mewakili Provinsi NTB, maka Kelurahan Dodu siap mengetuk pintu istana Presiden RI 17 Agustus mendatang.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin, SE, saat menyambut dan menyampaikan sambutan kepada tim penilai Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi NTB di halaman kantor Lurah Dodu, Kamis (5/6).
Kelurahan Dodu ini, katanya, merupakan salah satu wilayah lumbung padi terbesar di Kota Bima. Selain itu, sebagai pusat budidaya ikan air tawar dan pengembangan ternak. Kelurahan ini memiliki fungsi strategis sebagai salah satu daerah sumber mata air.
Karena itulah, katanya, kelestarian lingkungan hidup menjadi salah satu perhatian semua pihak. Dulu kelurahan ini terisolasi, tetapi kini sudah terbuka akses jalan dan ramai dilalui warga Kota dan Kabupaten Bima. Tentu ke depan jalan ini akan dilebarkan dengan komitmen bersama masyarakat dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
“Melalui lomba kelurahan ini dapat memotivasi masyarakat dan pemerintah kelurahan untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan. Tentu saja kesejahteraan masyarakat akan tercapai,” katanya.
Tim penilai lomba kelurahan tingkat Provinsi NTB saat menilai Kelurahan Dodu Kota Bima (Dok Nasir)
Lurah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kata Wawali tidak akan berhasil dengan baik apabila hanya dikerjakan sendiri tanpa melibatkan berbagai elemen masyarakat yang terbentuk dalam suatu wadah kemasyarakat, seperti LPM, Karang Taruna, PKK, Lembaga Adat, RT dan RW.“Oleh karena itu kita perlu memerkuat rasa persaudaraan, kebersamaan. Ini adalah modal utama kita dalam membangun Kota Bima yang lebih baik,” katanya.
Ketua tim penilai, Ir. Tajudin R Fandi, M.Sc, menegaskan,  lomba ini setiap tahun rutin dilaksanakan. Tujuannya untuk mengevaluasi program dua tahun terakhir, terutama perkembangan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kelembagaan yang ada di masyarakat, dan lainnya. Tentu saja dalam lomba itu memberikan penghargaan kepada masyarakat atas prestasi yang dicapai selama proses pemerintahan di tingkat kelurahan.
Tidak hanya itu, katanya, pemerintah juga memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan, terutama semangat bergotong royong. Budaya gotong royong ini harus dipertahankan. Pemerintah tidak akan mampu melaksanakan seluruh program tanpa bantuan dan partisipasi masyarakat.“Karena itu warga Dodu harus bersyukur bisa meraih juara pertama dan menjadi duta Kota Bima pada Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi NTB,”katanya saat menyampaikan sambutan.
Lurah Dodu saat menyampaikan selayang pandang mengenai Kelurahan Dodu (Dok Nasir)
Dalam lomba kelurahan tingkat Provinsi ini, katanya, diikuti tujuh kelurahan di Provinsi NTB dan sebelum dinilai Kelurahan Dodu sudah meraih peringkat ketujuh. Tentu diharapkan setelah dinilai ada peningkatan. Kalau perlu bias meraih juara pertama dan mewakili NTB pada lomba kelurahan terintegrasi tingkat nasional akhir Juni mendatang.“Kita sudah menilai mulai dari Lombok Timur hingga terakhir di Kota Bima. Doakan saja semoga Kelurahan Dodu meraih yang terbaik,” katanya.

Lurah Dodu, Juraidin, S.Sos, memaparkan, selayang pandang mengenai potensi yang dimiliki Kelurahan Dodu. Di Bidang pendidikan memiliki tiga unit SD/MI dan Pondok Pesantren Darul Furqan tingkat SMP dan SMA, serta pendidikan non formal lainnya. Bagian pertanian dan peternakan, sebagai lumbung padi terbesar di Kota Bima, memiliki penangkaran benih padi, memiliki Sembilan unit kandang ayam potong dan satu diantaranya usaha mandiri, budidaya ikan air tawar, seperti lele, nilam, karper, dan lainnya, dua kelompok ternak sapi, dua unit perusahaan air minum, dua unit usaha penggilingan padi, dan lainnya.
Tim penilai sebelum turun ke masyarakat, menyaksikan hasil usaha kerajinan warga Dodu, dan menilai administrasi PKK, dan lainnya. (Aji)
 
Copyright © 2014 KM JUNGGE MBOJO
| B-11
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube