Berita Terbaru

Kruw KM Jungge-Mbojo

KOORDINATOR/MOTIVATOR: HM. Nasir Ali TATA LETAK: Joe Ningrat, KOORDINATOR LIPUTAN: Nas Andika, UNIT USAHA: Wukufatul Arafah, PENULIS/KONTRIBUTOR: Wukufatul, HM. Nasir, Awalul Khair, Shafiratul Islamiah,Abdul Hamid, Jufrin, KAMERAMEN: Nas Andika, STAFT IT: Irank Scripter, KONSULTAN/PEMBINA: Camat Wawo, Dishubkominfo Kabupaten Bima, Dishubkominfo Provinsi NTB

Minggu, 28 Desember 2014

GOW Gelar Latihan Kepemimpinan Wanita



Narasumber saat memaparkan meteri tentang kewanitaan (Foto Nasir)


JUNGGE MBOJO.-Ada cara cerdas dan menarik yang dilakukan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima, untuk mengenang perjuangan kaum ibu dalam meningkatkan harkat dan martabat wanita di Bima Bima, yakni menggelar Latihan Kepemimpinan Wanita (LKW). Kegiatan itu berlangsung 27-28 Desember di Kantor PKK Kabupaten Bima.

Kegiatan yang diikuti 53 peserta merupakan utusan pimpinan organisasi wanita dan ibu camat itu dibuka oleh Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, M.Pd. Untuk materi dan narasumber menampilkan tokoh wanita di Kabupaten Bima dengan materi Managemen dan Kepemimpinan Wanita oleh BK OWE Provinsi NTB, Hj Dewi Yani Wahyuni.

Materi lain berkaitan dengan Konsep Diri Kaum Wanita oleh Hj Indah Damayanti Putri. Wanita sebagai Penggerak Masyarakat oleh Hj Siti Ramlah,  Kepemimpinan Wanita dalam Pembangunan oleh Hj Ratnah H Muhtar,  dan Wanita sebagai Manager Program oleh Dra Hj Sumiati Dul.
Cara pemateri berdialog dengan peserta LKW. (Foto Nasir)


Sekretaris panitia LKW, Ny Sita Arna Mulyono, mengatakan, latihan ini dilandasi keinginan Ketua GOW Kabupaten Bima, Ny Hj Rustina Syafrudin agar pimpinan organisasi di Kabupaten Bima memiliki wawasan yang luas dan komprehensif mengenai wanita di Bima, baik yang berhubungan dengan managemen keluarga maupun managemen kemasyarakatan.

Apalagi, katanya, dalam sambutan Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, M.Pd bahwa pelatihan itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi kaum wanita di Kabupaten Bima untuk meningkatkan peran serta dalam berbagai pembangunan di daerah ini. Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan seperti ini, para ibu-ibu peserta LKW ini dapat meningkatkan potensi dirinya masing-masing, sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarganya hingga masyarakat sekitar.

“Kita berharap dengan berbagai materi yang disampaikan narasumber akan menambah wawasan kaum ibu, sehingga mampu mengaktualisasi diri mereka di tengah masyarakat. Apalagi, peserta ini adalah ibu-ibu camat dan ketua organisasi wanita,” ujarnya di gedung PKK Kabupaten Bima, Minggu (28/12).

       Dalam setiap materi, katanya, antara pemateri dan peserta akan melakukan simulasi mengenai berbagai persolanan mengenai wanita yang berhubungan dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai kelompok masyarakat. Sekaligus dalam simulasi itu peserta akan memecahkan sekaligus mencarikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi kaum wanita di Kabupaten Bima. (AJI)

Rabu, 24 Desember 2014

MTQ Wawo Dimulai, Atraksi Kesenian Memukau

Asisten I Setda Kabupaten Bima, Drs H Abdul Wahab saat membuka MTQ Wawo (Foto Nasir)
JUNGGE MBOJO.- Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kecamatan Wawo yang dihelat di Lengge Nae Wawo 18-24 Desember, Kamis (18/12) malam dimulai. Menandai pembukaan itu, Bupati Bima diwakili Asisten I Setda, Drs H Abdul Wahab, didampingi Camat Wawo, Syafruddin Daud, SSos, dan Ketua Panitia, Alimuddin, SPd, MPd, memukul gong.

Tidak hanya itu, beberapa tim kesenian marawis SMPN 1 Wawo, regu kasidah rebana dari Desa Kombo dan Marawis dari Kayangan Desa Maria, tampil memukau penonton. Tari modern ditampilkan oleh Sanggar Kesenian La Diha, sedangkan regu marawis yang dikolaborasi seni tari juga ditampilkan siswa SDN 1 Maria.

Ketua panitia MTQ Kecamatan awo, Alimuddin, SPd, MPd, mengatakan, sebanyak 100 peserta cabang tilawah, tahfizh, dan hattil quran. Beberapaa regu kasidah rebana akan meramaikan MTQ, sedangkan cabang syarhil dan fahmil diikuti oleh seluruh desa. Tidak hanya itu, anggota DPRD Dapil IV, Ishaka A Majid, SH hadir dalam acara itu dan menyumbang secara langsung senilai Rp2 juta yang diserahkan kepada Camat Wawo.

Kegiatan itu, katanya, selain didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, juga dukungan dana dari setiap desa, guru, pegawai, dan dukungan dana dari masyarakat serta sumbangan dana lain yang tidak terikat. “Kita berharap semoga selama berlangsung kegiatan tidak ada kendala baik bagi peserta maupun panitia,” ujarnya.
Grup Marawis SMPN 1 Wawo binaan Wukufiatul Arafah, S.Pd, tampil memukau. (Foto Nasir)
Asisten I Setda,   Drs H Abdul Wahab, mengapresiasi kesungguhan panitia, meski dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Namun, antusias warga melibatkan diri dalam syiar Islam itu patut dihargai. Dia menyampaikan,  Bupati Bima, Drs H Syafruddin HM Nur, MPd,  tidak bisa hadir bersama warga dalam memeriahkan MTQ Kecamatan Wawo karena  ada tugas luar yang tidak bisa ditinggalkan. Atas nama Bupati, dia berharap masyarakat Wawo tidak mengganggap Bupati Bima menganatirikan Kecamatan Wawo, seperti yang dilansir salahsatu media  tahun lalu. Apalagi, hingga saat ini Kecamatan Wawo merupakan yang kedelapan dalam menggelar kegiatan MTQ tahun ini.

Namun, hanya satu MTQ di Kecamatan Woha saja yang dibuka oleh Bupati Bima, selebihnya berhalangan. “Tidak terbersit sedikit pun di hati Bupati Bima membedakan satu kecamatan dengan kecamatan lain. Semua diperlakukan sama. Hanya saja, kondisi padatnya tugas yang menyebabkan beliau berhalangan hadir di arena MTQ,” katanya.

Dia berharap kegiatan MTQ bukan hanya sekadar seremonial tahunan, tetapi juga melahirkan qari dan qariah, hafizh dan hafizhah handal yang dapat diandalkan Kabupaten Bima di tingkat Provinsi NTB maupun tingkat nasional. Apalagi, selama ini pembaca terbaik selalu lahir di Bima. 


Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bima, Hj Maesyarah, SE, seluruh kepala desa (Kades), Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Wawo, dan eleman masyarakat Wawo. (AJI)

Guru Ngaji, Da’i dan Aparat Masjid Terima Insentif

Guru Ngaji di Kecamatan Wawo saat menerima insentif di Lengge Nae Wawo. (Foto Nasir)


JUNGGE MBOJO.-Ratusan guru ngaji, da’I, dan aparat masjid di Kecamatan Wawo, Sape, dan Lambu, Rabu (23/12), menerima insentif. Sebelum menerima insentif para petugas yang bergelut dengan urusan agama itu mendapatkan pembinaan dari Bagian Kesrah Setda Kabupaten Bima dan Sekretaris Camat Wawo, Ridwan, S.Sos. Pembagian insentif di Kecamatan Wawo dilakukan staf Bagian Kesrah Setda Kabupaten Bima, Burhan Abdullah, SHI dan Gufran, S.Sos, di Kecamatan Sape oleh Ikhsan, S.Sos dan Mukhlis, SH, sedangkan di Kecamatan Lambu oleh Syamsuddin dan Hendra.

Pembantu bendahara, Burhan Abdullah, SHI, mengatakan, penyerahan  insentif guru ngaji, dai, dan aparat masjid ini baru pada Kecamatan Wawo, Sape, dan Lambu, sedangkan besok di Kecamatan Wera dan Ambalawi. Penyerahan itu disaksikan  oleh Sekretaris Camat Wawo, Ridwan, S.Sos.
“Jumlah insentif guru ngaji, dai adalah selama tujuh bulan, sedangkan khusus aparat masjid selama satu tahun,” ujarnya di Lengge Nae Wawo, Rabu (23/12).

Insentif yang diterima guru ngaji, katanya, nilainya Rp75.000/bulan, sedangkan dai sebanyak Rp100.000/bulan kali tujuh bulan. Untuk aparat masjid dan mushalla yang tercatat di Yayasan Islam mendapatkan insetif senilai Rp200.000/tahun. Persyaratan untuk menerima insentif itu, terangnya, harus menyerahkan satu lembar foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ini penting agar insentif itu tepat sasaran. Bagi guru ngaji, dai, dan aparat masjid yang tidak membawa Kopian KTP tidak diberikan. “KTP dan tanda tangan yang bersangkutan diperlukan sebagai bahan laporan bagi kami, bahwa insentif  itu benar-benar telah diserahkan kepada yang berhak menerimanya,” katanya.

Tidak hanya itu, jelasnya, guru ngaji, dai, dan aparat masjid/mushalla agar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Tentu jumlah yang diterima mungkin belum sesuai yang diharapkan, tetapi ini bentu kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terhadap orang yang sungguh-sungguh menjalankan tugas agama. “Saya sendiri yang mengajar ratusan murid mengaji di Kota Bima belum tentu mendapatkan insentif seperti yang diperoleh bapak dan ibu saat ini. Maka pandai-pandailah bersyukur. Tentu saja kita tetap berharap ke depan lebih baik lagi,” katanya. (AJI)

Rabu, 03 Desember 2014

Pemprov NTB Telaah Akar Masalah Terorisme

Asisten Tata Praja dan Aparatur Setda Pemprov NTB Saat berdialog dengan KM JUNGGE MBOJO (Foto Nasir) 
JUNGGE MBOJO; Bagaimana sikap Pemerintah Provinsi (Pemrov) NTB terhadap perkembangan kasus terorisme di Bima?

Asisten Tata Praja dan Aparatur Setda Provinsi NTB, H Rosiady Huaenie Sayuti, Ph.D, mengatakan, Pemprov NTB bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tetap proaktif menelaah akar masalah hingga berkembangnya berbagai kasus terorisme di Bima.

Sebab, selama ini daerah Bima dijadikan salahsatu sasaran tumbuhnya benih terorisme di NTB. Tentu saja, pemerintah berusaha menguatkan ketahanan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan ikut dalam kegiatan itu. Tidak hanya itu, Pemrov NTB sedang menelaah faktor apa saja yang menyebabkan tumbuhnya terorisme di NTB. Apakah karena faktor ekonomi atau “pemahaman kelirus sebagian umat Islam”.

“Bagi kita pemahaman itu keliru, tetapi mereka yang terlibat dalam kegiatan itu menganggap pemahamannya benar. Kita berikhtiar membentengi masyarakat agar jangan sampai gerakan ini meluas,” ujarnya saat meninjau Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Maria Kecamatan Wawo, Sabtu (29/11).

Apalagi, katanya, akhir-akhir ini disinyalir banyak warga NTB yang mengikuti gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kondisi itu, bukan hanya meresahkan masyarakat di Indonesia, tetapi juga  internasional. Oleh karena itu, Pemprov NTB bersama Pemerintah Daerah bersikap proaktif mengkaji mengenai akar masalah dari gerakan ini. 

Apakah karena pemahaman yang keliru atau karena factor ekonomi? Apakah di Bima ini merupakan salahsatu daerah yang dijadikan tempat persinggahan teroris. “Jika daerah Bima dijadikan tempat persinggahan teroris, maka perlu ada gerakan untuk memahami akar masalah yang sesungguhnya,” katanya.

Dia berharap dengan mengetahui akar masalah itu, Pemprov NTB dapat mengeliminasi berkembangnya gerakan terorisme di NTB. Namun, satu hal yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh gerakan terorisme, sehingga pengaruh mereka tidak meluas. 

Asisten bersama staf Bappeda Setda Kabupaten Bima, Lalu Suryadi, dan Pimpinan Ponpes Hidayatullah Mariah Wawo, HM Nasir Ali sempat meninjau Ponpes setempat dan mencicip jus jambu mete dan buah jamblang. Tidak itu saja, Asisten Tata Praja dan Aparatur Pemrov NTB ini sempat menanyakan beberapa hal mengenai kegiatan Kampung Media (KM) Jungge Mbojo di Ponpen Hidayatullah Desa Maria Kecamatan Wawo. (AJI)

Rabu, 05 November 2014

Mahasiswa Akbid Harapan Bunda Praktik Kerja di Wawo

Mahasiswa Akbid Harapan Bunda Bima saat diterima Kepala Puskesmas Wawo.  (Foto Nasir)
 
JUNGGE MBOJO.- Sebanyak 14 mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda Bima mengikuti Praktik Kerja Klinik (PKK) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Wawo. Mereka lepas oleh Hj Rini Hendari S, Kep, M. Kes dan Nur Aini Fitri Irma, S. ST. Kepala Puskesmas Wawo, Masturudin, S.KM, menerima kehadiran mereka di Puskesmas setempat, Senin (3/11). Kehadiran calon bidan itu di daerah dataran tinggi Wawo selama tiga pekan. Masturudin, S.KM, mengatakan, hal utama yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa adalah komunikasi dengan masyarakat. Jangan buat masalah dan senantiasa fokus pada tugas dan tanggungjawab.

Di lapangan, kata dia, antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik di masyarakat harus dipadukan. Begitu kalian masuk dan praktik klinik sudah merupakan tanggungjawab Puskesmas Wawo untuk menjaga dan memantau segala kegiatan mahasiswa di lapangan. Karena itu diingatkan agar jangan menerima tamu terutama laki-laki atau pacar. Bahkan, jika keluarga yang dating menengok agar melaporkan kepada Puskesmas Wawo. “Ini semua untuk menjaga citra mahasiswa dan citra kampus yang mengirim kalian. Intinya, focus pada PKL dan PKK,” ujarnya.
Dia berharap agar menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya supaya kalian menjadi calon bidan yang diharapkan bangsa dan Negara.

Hal senada dikemukakan Mahasiswa PKL dan PKK Kebidanan Harapan Bunda, Megawati, Winda Nurdina, dan Selmilinda Ningtia DS. Mereka gembira bisa melaksanakan PKL dan PKK di Puskesmas Wawo. Mereka pun berharap waktu tiga minggu itu mahasiswa mendapatkan pelajaran yang berharga sebagai landasan profesi di masa yang akan datang.
 

“Apa yang diingatkan oleh Kepala Puskesmas Wawo adalah bagian terpenting untuk suksesnya PKL di Kecamatan Wawo. Kami semua berharap jika kami salah silakan ditegur. Itu semua demi kebaikan kami sebagai mahasiswa,” ujar Megawati yang diiyakan rekan-rekannya.
 
Saat Istirahat, mahasiswa  yang PLK di Puskesmas Wawo Duduk Santai (Foto Nasir)
Beberapa hal yang dilakukan, katanya, adalah kunjungan awal ANC dengan taget minimal 15 mak dan 100 asuhan kebidanan (Askeb) dan ibu hamil. Saat praktik nanti, mahasiswa juga akan mencatat berbagai hal dan pengalaman yang berharga selama berada di Puskesmas Wawo. Intensitas komunikasi dengan ibu hamil dan asuhan kebidanan lainnya akan dilakukan, terutama yang berkaitan dengan kasus fisiologis, patologis, keluarga berencana, dan gangguan reproduksi. (AJI)
 
Copyright © 2014 KM JUNGGE MBOJO
| B-11
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube