|
Ketua tim penilai pusat, Drs Imran saat dikalungi selendang khas Bima (Dok Nasir) |
JUNGGE
MBOJO.-Tim penilai pusat, Selasa (15/7), melakukan verifikasi lapangan pada Desa Maria Kecamatan
Wawo sebagai duta Provinsi NTB yang lolos 10 besar Lomba Desa Tingkat Nasional.
Kehadiran tim penilai disambut meriah oleh ratusan warga Maria dan warga daerah
dataran tinggi Wawo dengan beragam kesenian tradisional Ntumbu, Mpaa Manca, dan
Hadrah.
Saat memasuki gerbang Desa Maria, Ketua
tim penilai, Drs Imran, disambut hangat oleh Kepala Desa Maria, Nurdin HM Saleh
dan Camat Wawo, Syafruddin Daud, S.Sos, Sekretaris Camat Wawo, Ridwan, S.Sos
bersama Muspika. Sebagai tanda penyambutan Ketua tim dikalungi selendang Bima
oleh dua orang gadis Desa Maria. Bukan hanya itu, tim juga disambut hangat oleh
Tetuah Adat Maria dengan tradisi Makka Tua yang dilanjutkan dengan kesenian
tradisional Ntumbu dan Mpaa Manca, kemudian hadrah, Sebelum memasuki aula
kantor Desa Maria rombongan tim yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Desa,
Drs H Abdul Wahab, kembali disambut hangat dengan tari tradisional penyambutan
tamu dan Wura Bongi Monca.
|
Atraksi kesenian tradisional saat menyambut kehadiran tim penilai lomba desa tingkat nasional (Dok Nasir) |
Ketua Tim penilai, Drs Imran,
mengatakan, berbahagialah warga Desa Maria mendapatkan penghargaan lolos
menjadi 10 besar dari 33 duta Provinsi di Indonesia, berhasil menempati yang
terbaik di antara 493 Kabupaten di antara 8 ribu lebih Kecamatan. Bahkan, saat
ini Desa Maria ada di antara 72.894 Desa di Indonesia. “Ini kesempatan yang
langkah dan diidam-idamkan oleh sekian
desa di seluruh Indonesia. Berhasilnya Desa Maria lolos 10 besar bukan
merupakan proses yang muda untuk masuk peringkat Nasional,” ujarnya saat
menyampaikan sambutan.
Dia menjelaskan, untuk lolos peringkat nasional itu Desa Maria telah
melalui proses seleksi yang ketat mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten,
hingga berhasil lolos mewakili Provinsi NTB. Kini berhasil lolos sepuluh besar
dan saat ini sedang melakukan verifikasi lapangan untuk memilih enam desa
terbaik se-Indonesia.“Jika lolos enam besar Kepala Desa akan diundang ke
Jakarta untuk mempresentasikan berbagai keberhasilan di desa,” katanya.
|
Rombongan tim menuju Desa Maria yang diverifikasi lapangan oleh tim penilai pusat (Dok Nasir) |
Oleh karena itu, katanya,prestasi yang
dicapai ini jangan sampai luntur setelah penilaian ini berakhir. Padahal,
prestasi yang dicapai ini dapat dipertahankan hingga beberapa tahun ke depan kembali
mampu bersaing untuk lomba yang sama hingga tingkat nasional. Karena persaingan
di tingkat nasional makin sedikit pesertannya kian sengit. “Kami berharap pada
ajang klarifikasi lapangan ini tolong kami ditunjukkan dan dijelaskan berbagai
capaian yang sudah dilakukan desa ini, terutama instrumen yang telah
disampaikan kepada tim, semoga bias meraih yang terbaik,” katanya.
Tim juga menyaksikan paparan Kepala
Desa Maria, Nurdin HM Saleh mengenai keberhasilan berbagai pembangunan. Usai
penerimaan, tim langsung melakukan verifikasi lapangan didamping tim dari desa
setempat. (AJI)