Berita Terbaru

Kruw KM Jungge-Mbojo

KOORDINATOR/MOTIVATOR: HM. Nasir Ali TATA LETAK: Joe Ningrat, KOORDINATOR LIPUTAN: Nas Andika, UNIT USAHA: Wukufatul Arafah, PENULIS/KONTRIBUTOR: Wukufatul, HM. Nasir, Awalul Khair, Shafiratul Islamiah,Abdul Hamid, Jufrin, KAMERAMEN: Nas Andika, STAFT IT: Irank Scripter, KONSULTAN/PEMBINA: Camat Wawo, Dishubkominfo Kabupaten Bima, Dishubkominfo Provinsi NTB

Selasa, 19 Agustus 2014

Pawai Ta’aruf MTQ XXVII Kabupaten Bima, Meriah


Drum Band SMAN 2 Bolo meriahkan pawai taaruf MTQ Kabupaten Bima (Dok Nasir)

JUNGGE MBOJO.-Sebanyak 18 kafilah dari berbagai Kecamatan dan seluruh pegawai Dinas Jawatan di Kabupaten Bima, Selasa (19/8), meriahkan pawai perkenalan (Taaruf) Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten Bima yang digelar di lapangan Sepak Bola Desa Samili Kecamatan Woha yang berlangsung 19-25 Agustus. Peserta pawai taaruf dilepas dari dua arah yakni di bagian barat dimulai dari Desa Dadibou, sedangkan dari arah timur dilepas di lapangan Desa Nisa. Peserta pawai disambut hangat oleh Bupati Bima, Drs H Syafruddin HM Nur, M.Pd bersama istri, Asisten I, Drs H Abdul Wahab bersama istri, Asisten II dan Asisten III, Ketua KPU Kabupaten Bima, Nur Suslila, S.IP, MM dan beberapa pejabat lainnya di depan Arena MTQ Kabupaten Bima di lapangan Samili.

Pada pawai itu selain diawali drum band dari Pemkab Bima, tetapi beberapa drum band dari SMAN 1 Wawo, SMAN 1 Belo, SMAN 1 Bolo, SMAN 1 Woha dan lainnya mewarnai meriahnya pawai taaruf itu. Bahkan, Bupati Syafruddin tak henti-hentinya menyambut kafilah dari berbagai kecamatan dengan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi atas partisipasinya dalam kegiatan bernuansa syiar Islam itu. Bayangkan, jalan dari arah timur selain dipadati peserta pawai, tetapi juga ratusan kendaraan roda empat macet total. Apalagi, di sekitar perbatasan Desa Tente dan Desa Nisa tidak ada tanda-tanda untuk menghalagi kendaraan pribadi dan umum melewati jalan itu. Demikian juga dari arah barat kendaraan yang lewat harus berhenti total karena barisan peserta pawai memenuhi badan jalan. Kendaraan baru bias jalan setelah seluruh peserta pawai berakhir.

Peserta Pawai taaruf saat melewati panggung kehormatan. Mereka disambut hangat Bupati Bima (Dok Nasir)
Bukan hanya itu, saat pulang peserta Pawai harus bersabar beberapa jam menunggu selesainya acara karena kendaraan praktif macet total. Apalagi dari arah barat paling banyak peserta, sehingga kendaraan yang ingin ke barat tidak bisa melewati jalan itu, sehingga kendaraan menumpu di bagian timur hingga lapangan Desa Samili. Panitia MTQ Kabupaten Bima, Burhan, SHI, mengatakan, pawai itu berlangsung sejak pukul 14.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. Semua kafilah telah melewati tribun utama dan didisambut hangat sekaligus dikomentari langsung oleh Bupati Bima, Drs H Syafruddin HM Nur, M.Pd. Apalagi, tampilan peserta pawai mengenakan beragam pakaian sesuai dinas instansi masing-masing. Mereka juga banyak mengenakan topi anyaman, kacamata hitam, dan asesoris lainnya. Demikian juga dengan kafilah dengan mengenakan pakaian khas setiap kecamatan.

Kafilah terpanjang, katanya, dari Kecamatan Woha, Bolo, Kecamatan Sape. Mereka juga termasuk memiliki peserta yang banyak dari segala cabang lomba. Namun, Kecamatan Wawo meski jumlah pesertanya sedikit tetapi yang ikut pawai tidak kalah jumlah dengan tiga kecamatan di atas. Pawai juga menyertakan guru, pegawai, dan masyarakat pada setiap kecamatan, sehingga tampak sepanjang jalan yang dilalui bari dari arah timur maupun dari arah barat dipadati peserta. Mereka juga menenteng berbagai tema MTQ.
 
Anggota drum band SMAN 1 Wawo mejeng sesaat di depan arena MTQ Kabupaten Bima (Dok Nasir)
Usai pawai taaruf, katanya, peserta setiap kecamatan langsung mengambil makra bagi cabang tilawah golongan tartil, anak-anak. Kemudian cabang tahfiz golongan satu juz dan tilawah, golongan lima juz dan tilawah. Untuk golongan tartil akan mulai dilombakan di arena utama, Rabu. Namun, untuk malam pembukaan tidak ada lomba. “Kita berharap pembukaan malam ini dan seterusnya berjalan dengan baik, sehingga seluruh kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik dan sukses,” katanya di arena MTQ, Selasa Sore. (AJI)

Rabu, 06 Agustus 2014

MTsN Wawo Mulai Terapkan Absensi Elektronik


Kepala MTsN Wawo saat mencoba absensi elektronik dengan menyetorkan wajah (Dok Nasir)
KM JUNGGE MBOJO.-Absensi  elektronik multi-biometric identification yang diterapkan pada kalangan guru dan tenaga administrasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wawo, ternyata sangat efektif meningkatkan kehadiran guru dan pegawai. Apalagi, alat canggih yang dibeli di Jakarta senilai Rp5,5 juta mampu merekam wajah guru dan pegawai yang hadir menyetorkan wajah.

Pantauan KM Jungge Mbojo di  madrasah setempat, Rabu (6/8), alat canggih itu mulai berfungsi untuk cek in merekam wajah guru dan pegawai yang hadir sekitar pukul 07.00-07.25 wita, setelah itu menolak dan guru  yang terlambat hadir dianggap absen, sedangkan absensi waktu pulang  sesuai kesepakatan 13.30 hingga 14.00 Wita. Tentu saja yang pulang duluan dianggap absen.

Kepala MTsN Wawo, Ismail, S.Ag, mengatakan, absensi elektronik dengan menyetorkan wajah itu lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan jari. Bahkan, alat ini berfungsi secara otomatis dan tidak akan menolak wajah guru dan tenaga administrasi yang lambat hadir menyetorkan wajahnya sesuai waktu yang disepakati bersama.“Maka tidak heran wajah guru dan tenaga administrasi yang datang kemudian tertolak dan dianggap absen hari itu,” ujarnya saat memerlihatkan alat itu di sekolah setempat, Rabu.

Berkat absensi elektronik itu, katanya, dua hari terakhir tingkat kehadiran guru dan pegawai meningkat hingga 100 persen, kecuali yang memiliki surat izin atau cuti. Namun, sejauh ini belum ada yang absen kecuali yang terlambat dan gagal menyetorkan wajahnya karena tertolak diabsensi oleh alat canggih itu.
Bukan hanya itu, katanya, jumlah guru yang duduk di ruangan guru juga meningkat dan hamper tidak ada kursi yang kosong. Cara itu dapat meningkatkan kualitas kerja guru dan pegawai. Apalagi, mereka tidak berani pulan duluan dan terus berada di ruangan guru untuk menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat silabus, absensi siswa, memeriksa tugas siswa saat di luar jam mengajar, dan lainnya.
Operator mesin absensi elektronik mulai menghidupkan alat canggih itu (Dok Nasir)
“Dari sisi ini akan terlihat ramai di ruangan guru dan TU, sehingga nuansa kerja dan kebersamaan lebih baik lagi. Semua diperlakukan sama untuk menerapkan kedisiplinan,” katanya.

Dia menjelaskan, rencana dan sosialisasi penggunaan absensi elektronik itu sudah dilakukan sejak dua tahun lalu sebelum alat itu dibeli, sehingga ketika diterapkan guru dan pegawai tidak kaget. “Kita berharap bukan hanya madrasah ini yang menggunakan alat ini, tetapi juga sekolah lain bias melakukan hal yang sama untuk meningkatkan disiplin guru  dan pegawai,” katanya.

Hal senada dikemukakan operator mesin absensi elektronik MTsN Wawo, Julkarnain. Alat itu baru saja dipesan dari Jakarta dan memiliki efektifitas yang tinggi dibandingkan dengan alat lain yang menggunakan jari. Wajah guru dan pegawai tidak bias ditukar dengan wajah orang lain karena secara otomatis alat itu tidak akan menerimannya.“Ini sebagai ikhtiar untuk menciptakan disiplin masuk dan pulang kerja bagi guru dan pegawai, sehingga amanah yang diberikan dapat diemban dengan baik dan penuh tanggungjawab,” katanya di madrasah setempat, Rabu. (AJI)
 
Copyright © 2014 KM JUNGGE MBOJO
| B-11
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube