Berita Terbaru

Kruw KM Jungge-Mbojo

KOORDINATOR/MOTIVATOR: HM. Nasir Ali TATA LETAK: Joe Ningrat, KOORDINATOR LIPUTAN: Nas Andika, UNIT USAHA: Wukufatul Arafah, PENULIS/KONTRIBUTOR: Wukufatul, HM. Nasir, Awalul Khair, Shafiratul Islamiah,Abdul Hamid, Jufrin, KAMERAMEN: Nas Andika, STAFT IT: Irank Scripter, KONSULTAN/PEMBINA: Camat Wawo, Dishubkominfo Kabupaten Bima, Dishubkominfo Provinsi NTB

Jumat, 02 Mei 2014

Profil Jungge Mbojo

Inilah warna-warni Jungge-Mbojo yang mewarnai indahnya Peta Kapanca dalam prosesi adat pernikahan di Bima. (Dok. Nasir)

Jungge-Mbojo.-Jungge Mbojo merupakan kembang buatan dari kertas yang berwarna-warni. Media yang digunakan menggunakan batang pisang untuk mencapkan kembang buatan baik dari kertas berwarna-warni, buah-buahan, dan telur matang. 
Istilah Jungge Mbojo hanya populer dikalangan etnis Bima dan Dompu Provinsi NTB. Itupun terbatas penggunaannya hanya ketika prosesi khitanan bagi anak-anak dan tempelkan daun pacar yang sudah ditumbuk (peta kapanca) bagi pengantin perempuan sebelum digelar prosesi akad nikah. Prosesi peta kapanca bagi penganten perempuan sangat sakral bagi etnis Bima. Maka tidak heran acaranya cukup meriah dan dinantikan kaum hawa.

Apalagi, prosesi itu merupakan tradisi leluhur yang masih dipertahankan hingga zaman serba modern saat ini. Usai prosesi peta kapanca, Jungge Mbojo sebagai hiasan acara itu dibagikan  secara merata kepada undangan yang hadir, sehingga nuansa sakral dan sarat kebahagian bukan hanya dirasakan oleh calon pengantin, tetapi juga oleh orang tua, anak-anak, dan remaja.

Mengiringi prosesi adat Bima itu, qari dan qariah melantunkan  ayat-ayat suci Al Quran, kemudian lantunan  Shalawat Nabi, pembacaan  bai-bait puisi tentang beratnya seorang ibu dan ayah membesarkan anak hingga cukup umur untuk berumah tangga. Syair puisi dibacakan dengan penuh penghayatan. Maka tidak heran suasana hitmad terasa kental dalam prosesi  itu. Bahkan, banyak undangan yang meneteskan air mata. Baru dilanjutkan calon pengantin perempuan akan mendapatkan balutan  daun kapanca yang sudah ditumbuk halus lalu ditempelkan pada kedua telapak tangan dan jari-jari kaki. Hasil peta kapanca itu akan memberikan warna kepada telapak tangan dan kakinya Sang calon pengantin perempuan.

Saat prosesi peta kapanca calon pengantin perempuan akan duduk menjulurkan kedua kakinya, sedangkan tangan juga diulurkan di atas kedua pahanya dan disaksikan calon suami. Prosesi diakhir dengan doa bersama semoga calon pasangan pengantin itu dapat berkah langgeng hingga maut memisahkan mereka berdua. (Wukufiatul Arafah)

1 komentar:



  1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    BalasHapus

 
Copyright © 2014 KM JUNGGE MBOJO
| B-11
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube