Sejumlah produk khas Dodu yang ditampilkan kaum wanita saat penilaian lomba kelurahan, Jumat lalu. (Dok Nasir) |
Jungge
Mbojo.-Ada usulan menarik dari tim penilai
saat mengunjungi Kelurahan Dodu sebagai duta Kecamatan Rasanae Timur pada
lomba Kelurahan tingkat Kota Bima 2014, Jumat (9/5) lalu. saat itu, tim penilai
Hj. Eka Badrah, mengingatkan warga agar memberikan identitas pada hasil karya
dengan memberikan label khusus dibuat di Dodu alias made in Dodu.
“Dengan melihat tanda itu kita tidak
akan berani menggunakannya sesuka hati kita. Artinya, orang akan sadar manfaat
dan identitas karya seseorang atau kelompok,” ujar istri Wakil Wali Kota
Bima ini.
Dia mengaku kagum terhadap
beberapa produk yang ditampilkan saat lomba kelurahan. Namun, kebanyakan
hasil karya itu belum dilabelkan dengan ‘made in Dodu’ atau kelurahan lain. Dia
mencontohkan abon-abon khas Dodu, Arunggina Dodu, Bohi Dungga Dodu, Jame, Telur
Asin Dodu, dan lainnya. “Kalau itu betul-betul karya asli warga Dodu, maka
perlu dilabelkan made in Dodu,” kata Ketua GOW Kota Bima ini.
Dia berharap banyaknya hasil
karya warga Kota Bima, maka akan menjadi khazanah kekayaan Kota Bima. Identitas
produk itu tidak bias lagi diciblak oleh orang lain atau kelompok lain.
Hal senada dikemukakan
Sunarti, Syamsidar, dan Fatimah. Saran yang disampaikan istri Wakil Wali Kota
Bima itu sangat bermanfaat untuk menjaga keaslian produk karya warga.
Apalagi, beberapa hasil usaha perseorangan dan kelompok di Dodu banyak sekali,
tetapi belum ada yang memiliki label, kecuali abon yang sudah memiliki label.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar